Bahan Koki Minggu 4 (Mei)

Tema: Membongkar Kasih Terbesar dalam Kenaikan Yesus: Menjadi Saksi dan tak dibiarkan sendiri
Teks Alkitab: Kisah Para Rasul 1:8
Pendahuluan:
Pernahkan Anda mengalami rasa minder atau rendah diri? bagi yang pernah mengalami, Anda tidak sendirian. Musa pernah minder, demikian: “Lalu kata Musa kepada TUHAN, “Ah, Tuhan aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak, dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (Keluaran 4:10)
Kita tahu ada Amanat Agung yang disampaikan oleh Tuhan Yesus tepat sebelum Dia naik ke surga seperti yang bisa kita baca di dalam Matius 28:19-20. Apakah untuk menjadikan semua bangsa sebagai murid Yesus kita semua dituntut untuk menjadi pendeta? Tentu saja tidak. Kita semua tidak dipanggil untuk menjadi pendeta, tetapi dipanggil untuk menjadi saksi. Mari kita simak baik-baik apa yang dikatakan Yesus di Kisah Para Rasul 1:8. Inilah sebuah panggilan yang sangat penting untuk kita perhatikan.
Pembahasan:
Pertama, kita diminta untuk menjadi saksi Kristus. Apa sebenarnya yang harus dilakukan oleh saksi? Sederhana saja. Sebagai saksi artinya kita diminta untuk menceritakan kisah hidup kita, bagaimana kasih dan kuasa Tuhan mampu memberi perbedaan dalam hidup kita selama ini. Intinya, sebagai saksi kita hanya perlu mengetahui apa yang telah dilakukan Tuhan kepada kita, lalu menceritakan atau membagikan kebaikanNya kepada orang lain. Itulah tugas saksi, dan itulah panggilan yang diberikan kepada kita.
Kedua, dari ayat di atas dikatakan “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” Artinya Tuhan bukan menggantungkan semuanya kepada kemampuan kita, seperti kemampuan berbicara, kemampuan menjaring masa, kemampuan mengajar, kemampuan menguasai Alkitab dan lain-lain. Tuhan mengatakan bahwa semua itu merupakan pekerjaan Roh Kudus. Kita hanya perlu bersaksi lalu kita serahkan kepada Roh Kudus untuk menjamah mereka. Bahkan seringkali yang diminta hanyalah kesediaan kita, dan Roh Kudus lah yang akan membimbing setiap perkataan yang keluar dari dalam diri kita (Matius 10:19-20).
Ketiga, dari ayat yang sama kita bisa melihat bahwa Roh Kudus akan memberikan kita kekuatan khusus untuk melakukan itu. Kita tidak akan pernah dituntut untuk melakukan itu semua sendirian. Ketika kita membagikan kasih Tuhan kepada orang lain, disana akan ada kuasa Roh Kudus yang sedang bekerja dalam diri kita. Yang penting adalah kita tidak menolak ketika panggilan itu sedang turun pada kita. Disamping itu Yesus sendiri sudah berkata bahwa Dia akan selalu menyertai kita di dalam menjalankan Amanat Agung itu sampai akhir jaman. Kita tidak akan dibiarkan sendirian untuk melakukan itu. Jika anda menghadapi kesulitan, berdoalah, karena ada Roh Kudus yang akan selalu siap mendampingi anda dalam memberi kesaksian. (Kisah Para Rasul 4:31).
Keempat, jangan lupa pula bahwa Allah sendiri yang akan memimpin kita kepada orang-orang yang terbuka, mau menerima dan siap mendengar tentang besar kasih setia Allah kepada manusia tanpa terkecuali. Ada sebuah contoh yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 16:4-12 ketika Paulus dipimpin untuk menuju Filipi yang terletak di Makedonia melalui sebuah penglihatan, baca Kisah Para Rasul 8:26-40. Ini menunjukkan bahwa bukan kepintaran kita mencari orang, tetapi Tuhan sendiri yang akan menuntun kita untuk bertemu dengan seseorang dan membagikan kesaksian kita kepadanya.
Umpan Balik:
- Kapan kita menerima kuasa? (Jawaban: Ay. 8)
- Ketika kita melakukan tugas kita menjadi saksi, apa yang Roh Kudus lakukan? (Jawaban: Kisah Para Rasul 4:31)
Aplikasi Praktis:
Jadilah saksi-saksi Kristus yang mampu membagikan kasih dan berkat Tuhan kepada sesama.
