Pendahuluan: Tidak ada orang yang tidak ingin pemulihannya berlangsung cepat dan mudah. Kita semua menyukai penyelesaian cepat dan solusi instan. Kita hidup dalam dunia yang berputar cepat dan kita ingin perubahan juga bisa cepat. Kita ingin Tuhan menyatakan kita pulih agar kita bisa melanjutkan hidup kita. Kita ingin berkata pada Tuhan dan diri kita jika saja satu masalah ini bisa lenyap, kita bisa mengubah dunia atau mengubah keluarga kita atau setidaknya mengubah sikap kita. Jika itu yang kita tunggu, Anda mungkin sedang membuat waktu Anda. Kita semua menginginkan hal seperti itu, namun jarang terjadi seperti itu. Jalan Tuhan bukan jalan kita. Jalan Tuhan melampaui pemahaman manusia, dan kita tidak tahu mengapa Allah memilih hal hal tertentu untuk terjadi seperti itu sampai kita tiba di sorga jika kita ke sana. Kita percaya bahwa Allah ingin kita pulih secara langsung dan terkadang kita menuntut hal ini, tetapi itu jarang terjadi. Allah jarang menyediakan penyelesaian instan bagi masalah kita, karena penyelesaian seperti itu berdampak kecil bagi perubahan hati kita atau pertumbuhan karakter kita. Hasilnya, kita terus berada dalam kehidupan kita yang sulit atau akhirnya memutuskan untuk melakukan segala hal menurut jalan Tuhan atau kita setidaknya percaya bahwa jalan kita bukanlah jalan terbaik.
Pembahasan: Ada bukti dalam Alkitab bahwa Allah terkadang menawarkan jalur yang aneh ke arah pemulihan sehingga mudah untuk kita tolak secara langsung. Kisah Naaman-terdapat di 2 Raja-raja 5- adalah contoh betapa mudahnya meragukan jalan Tuhan sebagai jalan terbaik. Naaman adalah jenderal yang sangat dihormati dan telah memimpin pasukan raja Aram menuju kemenangan. Sebenarnya Allah yang memberi dia kemenangan itu. Naaman memiliki masalah yang memalukan-dia menderita kusta. Lukas 4:27 mengatakan pada kita bahwa di masa itu tidak seorang pun yang pernah sembuh dari penyakit kusta. Naaman ingin berbeda. Untungnya pembantu istri Naaman mengetahui nabi Elisa dari Samaria dan tahu dia bisa memulihkan Naaman. Ketika Naaman mendengar tentang Elisa, dia pergi ke rajanya dan bertanya apakah dia bisa pergi kepada nabi itu. Raja setuju dan menulis surat kepada raja Israel. Naaman pergi dengan surat itu, bersama dengan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas untuk bertemu Elisa. Dia mungkin sedikit kecil hati ketika raja Israel membaca suratnya dan marah karena dia pikir Naaman sedang menipunya. Elisa mendengar tentang Naaman dan surat itu dan meminta raja menyuruh Naaman kepadanya. Naaman muncul dalam kemegahan, berharap bisa bertemu muka dengan sang nabi besar itu, tetapi dia hanya ditemui oleh seorang pelayan yang menyuruh dia mandi tujuh kali di Sungai Yordan yang berlumpur jika dia ingin sembuh. Naaman tidak senang dengan rencana itu dan menjadi marah. Dia pikir dia akan mendapat penyelesaian cepat, dengan ayunan tangan saja, dia bisa sembuh. Mandi tujuh kali di sungai yang kotor sudah sangat keterlaluan. Bisakah Anda memercayainya? Belum pernah ada orang yang sembuh dari penyakit kusta dan bukannya bersyukur atas rencana itu, dia menolak mengikutinya. Setidaknya dia menolak sampai temannya meyakinkan dia untuk mencoba.
Penerapan:
Apakah anda seperti Naaman?
Apakah anda tidak mau mencoba apa yang telah Allah paparkan bagi anda sebagai jalur menuju pemulihan? Apakah anda juga berpikir anda layak mendapat rencana yang lebih baik?
Apakah anda memiliki rencana anda sendiri yang anda ingin Allah ikuti?
Aplikasi Praktis: Sekarang jika anda ada pada situasi yang sama: anda bisa memilih untuk mengikuti rencana Allah, atau anda bisa menolak dan melanjutkan mengikuti rencana Allah, atau anda bisa menolak dan mengikuti jalur anda sendiri.